Kamis, 26 Desember 2013
Warga India mengamuk bila lihat patung ini pakai sari
24 Okt 2013
India timur bergolak lantaran sebuah patung Bunda Maria memakai sari. Ini membuat marah warga menyebut patung itu menghina tradisi Negeri Hindustan itu.
Stesyen televisyen Aljazeera melaporkan, Khamis (24/10), patung itu berada di Desa Singphur, Provinsi Ranchi dan telah berdiri sejak Mei. Para warga yakin gereja yang mempamerkan patung itu sudah menyuap pegawai setempat agar benda itu boleh berdiri.
Patung digambarkan perawan Maria berpakaian sari merah dan menggendong bayi Yesus Kristus. Sekitar 10 ribu orang dari Suku Sarna tunjuk perasaan agar patung itu diturunkan.
Jumlah penunjuk perasaan menjadi lebih ramai lagi setelah seminggu patung itu tidak juga diturunkan. "Kami mendesak pihak berkaitan dari kalangan Kristian agar menurunkan patung itu. Jika ini diabaikan, kami terpaksa menghancurkannya tanpa pemberitahuan," kata pemuka agama komuniti Sarna Bandhan Tigga.
Dia juga mengatakan patung itu bersifat menjajah sebab Maria bukan dari bangsa India. Kalangan Hindu menuding Kristian melakukan penyebaran agama di bawah payung kegiatan sosial. Secara tegas warga Hindu mengatakan mereka tidak terpikat menjadi Kristian.
Bukan hanya memakai kain sari, Maria juga digambarkan berkulit gelap dan persis dibuat mirip Dewi Sarna Ma atau Dewi Alam. "Ini jelas akan membingungkan generasi kami selanjutnya," ujar Tigga.
Namun pihak Kristian di Kota Jharkhand mengatakan protes ini tidak pada tempatnya. Mereka juga sebahagian dari India meski minoriti. "Kristiani memandang Maria sebagai ibu dan kami juga sebahagian dari suku suku di India. Jadi amat sangat baik jika Maria terbungkus pakaian lokal agar terikat secara emosional," kata pendeta Alex Ekka, salah satu anggota suku Oraon.
Menurut Ekka, Maria banyak digambarkan dalam pelbagai budaya dan tradisi. Di Afrika, Bonda Maria dilukis berkulit hitam sebagai peleburan dengan budaya lokal. Ekka berkeras pihak gereja tidak akan menurunkan patung itu. Menurut dia, jika tuntutan itu dipenuhi maka akan ada tuntutan selanjutnya melarang gereja memainkan alat musik suku, atau melakukan tarian tradisi.
Setiausaha Negara Bahagian Jharkhand dari Parti Sayap Kanan Hindu Parishad Viswa, Gangaprasad Yadav mengatakan orang Kristian mendekati warga suku mereka masih polos dan belum menemukan kekuatan agama Hindu. "Semua orang India itu awalnya Hindu. Kami menolak masuk Kristian. Kami melindungi kepentingan agama kami. Mereka masuk dan menawarkan kebaikan itu semua ada maksudnya agar anak cucu kami masuk Kristian," ujar Yadav.
Kelompok Hindu telah memberi batasan waktu hingga 24 Disember agar gereja setempat menurunkan patung itu.
Sumber:Merdeka.com
diedit oleh idahsalam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar