Tampilkan postingan dengan label ikuti. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ikuti. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 April 2014

Harga Ikan Naik Ikuti Daging Sapi dan Ayam

Harga Ikan Naik Ikuti Daging Sapi dan AyamHarga daging sapi dan ayam yang mengalami kenaikan beberapa hari terakhir, ternyata berpengaruh positif kepada tingkat konsumsi ikan air tawar. Di Pasar Soreang, harga ikan mas saat ini mencapai Rp 25.000 per kg, sebelumnya Rp 22.000. Sedangkan ikan nila Rp 21.000 per kg. Namun untuk jenis ikan nila dan lele masih jarang dijual di Pasar Soreang.

Kepala Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bandung, Diar Hadi Gusdinar menuturkan, masyarakat banyak yang beralih mengonsumsi ikan air tawar. Setelah harga daging meningkat drastis. Ia memperkirakan peningkatan konsumsi ikan terjadi antara lima hingga sepuluh persen. "Daripada tidak ada asupan protein jadi lebih baik memilih protein alternatif. Seperti ikan mas, nila atau gurame. Selain itu juga berdampak kepada penjualan para pedagang," ujar Diar di Soreang, Rabu (17/7/2013).

Harga ikan air tawar, yang biasa dikonsumsi masyarakat saat ini mengalami kenaikan. Ikan mas dari sebelumnya Rp 22.000 menjadi Rp 24.000 per kg. Ikan nila sebelumnya Rp 18.000 menjadi Rp 20.000 per kg. Sedangkan ikan lele dari Rp 14.000 menjadi Rp 18.000 per kg. "Kenaikannya karena selain faktor bulan puasa juga dipengaruhi biaya transportasi yang naik. Walau begitu pasokannya tetap lancar," katanya.

Ketua I Asosiasi Pedagang Pasar Soreang (APPS), Maman Hidayat menjelaskan, dari tujuh pedagang ikan di pasar Soreang biasanya pada hari biasa menjual ikan mas antara empat sampai delapan kuintal. Sebelum bulan puasa hingga saat ini ada kenaikan penjualan antara 20 sampai 30 persen. "Kenaikan harga daging sapi memang berpengaruh ke penjualan ikan. Jadi banyak warga yang pindah mengkonsumsi ikan. Daripada mahal-mahal harus beli ikan," kata Maman.

Belum adanya kepastian pasokan daging sapi di sejumlah pasar di wilayah Jakarta Selatan, membuat harga daging sapi melonjak hingga mencapai Rp 120.000 per kilogram. Dampak lainnya, para pedagang juga menjadi enggan berjualan karena modal usaha yang tinggi. Hal tersebut diungkapkan H Agus (51), penjual daging sapi los 47-48 lantai dua Pasar Blok A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dikatakannya, upaya pemerintah dalam menyeimbangkan harga daging lewat pasokan impor sangat bagus. Tapi, tanpa adanya kepastian mengenai distribusi pasokan tersebut membuat sejumlah pedagang enggan berjualan. Akibatnya harga daging sapi makin mahal di pasaran. "Bagus, tapi lihat saja hasilnya, banyak pedagang yang mikir dua kali jualan hari ini (Rabu, 17/7). Kebanyakan pedagang nahan belanja modal untuk nunggu pasokan benar-benar masuk yang harganya lebih murah," jelasnya.

Lebih lanjut katanya, harga daging sapi yang semula seharga Rp 95.000 per kilogram naik menjadi Rp 120.000 per kilogram, jeroan sapi seperti hati semula Rp 50.000 naik menjadi Rp 55.000 per kilogramnya, dan usus, babat, lidah yang semula seharga Rp 35.000 naik menjadi Rp 40.000 per kilogramnya. "Harga daging memang sudah biasa naik tiap tahun waktu bulan puasa. Tapi kalau sampai Rp 120.000 per kilonya bisa-bisa gak ada lagi yang belanja. Ujung-ujungnya pedagang lagi yang susah," jelasnya.- Tribun -
Read More..

Jumat, 29 November 2013

3 200 Personel Gabungan Ikuti Apel Operasi Ketupat

Sebanyak 3.200 personel yang terdiri atas gabungan TNI, Polri, Damkar dan tim kesehatan mengikuti apel pasukan Operasi Ketupat 2013 yang digelar di Monas, Jakarta, Selasa.

"Seluruh pasukan yang apel ini jumlahnya 3.200 terdiri atas gabungan TNI-Polri, damkar, kesehatan dan beberapa elemen lainnya yang nanti akan membantu Operasi Ketupat Jaya 2013," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di sela-sela Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat dalam rangka Pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1434 H.

Sementara seluruh personel gabungan dan Satpol PP yang akan disiagakan di seluruh Indonesia untuk pengamanan arus mudik Lebaran mencapai lebih dari 150 ribu petugas. 



Menurut dia, para personel tersebut akan langsung menempati pos pengamanannya masing-masing pada 1 Agustus 2013 karena Operasi Ketupat akan dimulai pada 2 Agustus hingga 16 Agustus 2013.
Dikatakannya, Polda Metro Jaya menyiapkan 14 posko di berbagai polres dan 111 pos pengamanan yang ditempatkan di terminal, bandara, stasiun kereta api dan di perbatasan Polda Banten serta Polda Jawa Barat untuk pengamanan selama arus mudik.

"Karena Polda Metro Jaya berbeda dengan polda lainnya karena kita akan ditinggalkan penghuninya yang pulang ke kampung masing-masing, kami menjaga rumah kosong yang ditinggalkan," katanya.
Dia menambahkan bahwa beberapa tempat yang menjadi fokus pengamanan oleh Polda Metro Jaya selama arus mudik berlangsung yakni rumah kosong, pusat rekreasi, pusat perbelanjaan dan pusat hiburan.

Sementara jumlah personel Polda Metro Jaya yang dikerahkan untuk membantu pengamanan dan mengatasi kemacetan di wilayah jalur Pantura yakni sebanyak 250 personel yang dikoordinasikan oleh pihak Mabes Polri.

Sementara Mabes Polri akan menerjunkan lebih dari enam ribu personel tambahan untuk membantu mengamankan dan mengatur lalu lintas jalur Pantura terutama antara Cikopo (Cikampek) hingga Losari (Cirebon).(rr)
Read More..